Bismillah.. Saya post lagi laporan hasil praktikum saya ^^ Semoga bermanfaat dan menambah referensi bagi kita semua yaa ;)
Jangan lupa komentar hehe.. Baru aktif ngeblog lagi, soalnya aku kangen sama pak Guru yg nyuruh bikin Blog ;)
A.
NAMA PRAKTIKUM
Kadar air dalam produk minyak bumi dan bahan bitumen
lainnya ASTM D 95
B.
TUJUAN
Melakukan
pengujian kadar
air dalam produk minyak bumi dan bahan bitumen lainnya
C.
DASAR TEORI
Kadar
air
adalah sejumlah air yang terkandung di
dalam suatu benda, seperti tanah (yang disebut juga kelembaban tanah),
bebatuan, bahan pertanian, dan sebagainya. Kadar air digunakan secara luas
dalam bidang ilmiah dan teknik dan diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering
total) hingga nilai jenuh air di mana semua pori terisi air. Nilainya bisa
secara volumetrik ataupun gravimetrik (massa), basis basah maupun basis kering.
Menetapkan
cara uji kadar air dalam produk minyak dan bahan mengandung aspal (RC, MC, SC)
dengan penyulingan (distillation), pada rentang kadar air antara 0% dan 25%
terhadap volume. Cara uji secara ringkas memanaskan benda uji dengan bahan
pelarut ke dalam labu gelas reflaks. Air yang mengembun terpisah dari uap
pelarut dan turun secara terus menerus dari tabung pendingin ke tabung
penerima. Air yang mengendap pada dinding tabung penerima berskala disatukan
menggunakan batang pengaduk ke dalam tabung penerima. Bahan pelarut cair yang
cocok digunakan untuk bahan yang diuji adalah pelarut aromatik, pelarut hasil
sulingan minyak bumi, dan pelarut jenis spiritus. Umumnya disarankan jenis
xylol teknis. Peralatan terdiri dari labu penyulingan, pemanas, dan peralatan
gelas yang dimensi dan uraianya tersedia dalam ASTM E 123. Pengambilan contoh
secara manual harus sesuai dengan ASTM D 4057 dan D 4177 untuk pengambilan
contoh secara otomatis. Tata cara pencampuran terdapat dalam ASTM D 5854. Tanda
skala pada tabung penampung atau penerima air harus disertifikasi atau
diverifikasi menggunakan standar nasional atau internasional. Pemasangan
peralatan tabung penerima lain juga harus dikaliberasi terlebih dahulu. Tahapan
cara uji yang diuraikan mencakup persiapan benda uji, persiapan komponen
peralatan, proses penyulingan, setelah selesai proses penyulingan, dan
perhitungan. Laporan dan ketelitian hasil uji juga diatur dalam standar ini.
Xylene adalah hidrokarbon aromatik yang
terdiri dari cincin benzena dengan dua substituen metil. Ketiga isomer xilena
masing-masing memiliki rumus molekul C8H10, meskipun lebih informatif rumus
semi-struktural C6H4 (CH3)2 umumnya juga digunakan. Xylenes ini adalah
petrokimia utama, yang diproduksi oleh katalitik reformasi dan juga oleh
karbonisasi batubara dalam pembuatan bahan bakar kokas. Mewakili sekitar 0,5-1%
dari minyak mentah (tergantung pada sumbernya), xilena ditemukan dalam jumlah
kecil dalam bahan bakar bensin dan pesawat. Xilena terutama diproduksi sebagai
bagian dari aromatik BTX (benzene, toluene dan xilena) diekstrak dari produk
catalytic reforming dikenal sebagai "reformate". Campuran adalah,
cairan tak berwarna sedikit berminyak biasa ditemui sebagai pelarut. Itu
bernama pada tahun 1851, yang telah ditemukan sebagai konstituen dari tar kayu.
Beberapa juta ton yang dihasilkan setiap tahunnya. Pada tahun 2011, sebuah
konsorsium global mulai pembangunan salah satu dunia tanaman xilena terbesar di
Singapura.
Diesel adalah
salah satu jenis bahan bakar minyak.
Di Indonesia,
Diesel lebih dikenal dengan nama solar.
Diesel khusus digunakan sebagai bahan
bakar mesin
diesel. Sebuah mesin yang diciptakan oleh Rudolf
Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F.
Kettering. Diesel digunakan dalam mesin
diesel (mobil,
kapal, sepeda motor, dll), sejenis mesin pembakaran dalam. Rudolf
Diesel awalnya
mendesain mesin diesel untuk menggunakan batu
bara sebagai
bahan bakar, namun ternyata minyak
lebih efektif.
D.
ALAT – ALAT DAN BAHAN
ALAT :
|
BAHAN :
|
||
-
Labu distilasi
|
-
Gelas ukur
|
-
Solar
|
|
-
Heating mantle
|
-
Selang
|
- Xylene
|
|
-
Kondensor
|
-
Corong
|
- Air
|
|
-
Perangkat kapasitas
|
|||
E.
LANGKAH KERJA
1. Disiapkan alat yang akan digunakan
2. Dibersihkan dan dirangkai Alat uji kadar air dalam produk
minyak bumi
3. Dimasukan sampel
(solar) ke dalam labu distilasi sebanyak 50ml
4. Ditambahkan xylene
sebanyak 50ml
5. Dipanaskan alat uji selama 2 jam sambil dialirkan
air pada pendingin liebig dengan selang
6. Diatur kecepatan pemanasan sehingga tetesan dari ujung
kondensor 2-5 tetes per detik
7. Diukur volume air
yang berada di dalam perangkap sampai pembagian skala terdekat
F.
GAMBAR KERJA
( Terlampir )
G.
DATA PENGAMATAN
-
Jumlah contoh : 50 mL (solar)
-
Pelarut xylene : 50 mL
-
Ekstraksi :
2 jam ( 08.10 – 10.10 )
-
Hasil pengamatan :
·
Air terapung di trap :
0 mL
·
Kadar air :
0 mL x 100% = 0%
H.
PEMBAHASAN
Dalam praktikum
Pengujian kadar
air dalam produk minyak bumi terdapat
pembahasan yaitu :
1.
Warna air yang
tercampur pada larutan hampir sama
sehingga sulit untuk dibedakan
2.
Penyaluran air
ke dalam pendingin liebig sedikit terhambat karena selang yang bocor
3.
Pengaturan
pemanasan yang kurang teliti sehingga kecepatan titik dari ujung kondensor
kurang sesuai
I. KESIMPULAN
Dapat menguji kadar air produk
minyak bumi solar dengan pelarut xylene dan dapat
disimpulkan
bahwa dalam produk minyak bumi tersebut tidak terdapat air atau kadar air = 0%
Guru Pembimbing
Cahyono
Agus Widiyantoro, S.Pd. / Sulastri, M.Pd
|
Yogyakarta, 06 Juni 2014
Praktikan
Affnittya Activilia
14211 / 02
|